POSTMODERNISME DAN MULTIKULTURALISME DALAM PENDIDIKAN

Postmodernisme dan Multikulturalisme
dalam Pendidikan

"Whatever education we give to the children, 
should be constructive and creative....
is true today as it was before."
(M. Gandhi)



Seperti yang dilakukan oleh Brian McHale (1982: 1) tidak ada apa yang disebut postmodernisme, kalau orang memikirkannya sebagai obyek yang "ada di sana" yang bisa diidenfitikasi, dilokalisir, dibatasi oleh garis-garis tertentu dengan sifat-qsifat khas yang kita semua setuju.


Dalam hal ini perjumpaan antara postmodernisme dan moderenisme tidak saling menyangkal, melainkan saling melengkapi da saling memberikan kritik. 
Ada nilai-qnilai mederenitas yang tak begitu saja ditandakan dan digantikan dengan nilai-nilai postmoderenisme.

Sintesis dari keduanya akan menghasilkan suatu "Pedagogi Kritis", sebagaimana dikemukakan oleh Henry A. Giraux.


"Saya ingin mengajukan pendapat bahwa moderinisme dan postmodernisme mewujudkan dua diskursus paling penting untuk mengembangkan politik budaya dan praktek pedagogis yang mampu memperluas suatu teori pendidikan yang radikal." (Giroux, 1991: 69).

0 comments