Pemikiran H.A.R Tilaar atas Pendidikan Multikultural


Pengertian Pendidikan Multikultural menurut H.A.R Tilaar


Secara sederhana, multikulturalisme dapat dipahami sebagai sikap bagaimana masing-masing kelompok bersedia untuk menyatu (integrate) tanpa mempedulikan keragaman budaya yang dimiliki. Mereka semua melebur, sehingga pada akhirnya ada proses “hidridisasi” yang meminta setiap individu untuk tidak menonjolkan perbedaan masing-masing kultur. Secara historis, pendidikan multicultural sejak lama telah berkembang di Eropa, Amerika dan negara-negara maju lainnya. Dalam perkembangannya, gerakan pendidikan tentang budaya majemuk (multicultural education) mencapai puncaknya pada decade 1970/1980-an, terutama di lembaga-lembaga pendidikan Amerika Serikat.

Etnik dan budaya diusahakan agar diintegrasikan ke dalam kegiatan-kegiatan pendidikan dalam rangka pembaharuan kurikulum yang menunjang gerakan pendidikan multikultural. Konsep-konsep tentang etnisitas dan nasionalitas dijabarkan kembali dengan tujuan agar gambaran keberadaan jati-diri “etnik seseorang” jelas di mana tempatnya di dalam kebersamaan dan keseluruhan. Seperti yang dikemukakan Rose bahwa kelompok yang anggota-anggotanya memiliki kebersamaan secara unik dalam warisan sosial dan kultural serta kemudian diwariskan dari generasi kepada generasi berikutnya, disebut kelompok etnik. Biasanya mereka mudah diidentifikasi karena memiliki pola-pola keluarga, bahasa, agama dan adapt istiadat yang berbeda dengan yang lainnya serta memiliki kesadaran kelompok yang tinggi.



Pandangan H.A.R. Tilaar mengenai pendidikan multikultural adalah merupakan proses pengembangan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan, dan cara-cara mendidik yang menghargai pluralitas dan heterogenitas secara humanistik. Pendidikan adalah sebuah konsep, ide atau falsafah sebagai suatu rangkaian kepercayaan (set of believe) dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman budaya dan etnis di dalam membentuk gaya hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi, kesempatan-kesempatan pendidikan dari individu, kelompok maupun negara. Beliau mengemukakan gagasan mengenai pendidikan multikultural adalah sebagai tawaran konsep bagi dunia pendidikan Indonesia ke depan, khususnya pendidikan yang bercirikan Islam yang ada di Indonesia dalam hal ini adalah madrasah.

Bagaimana jika pendidikan multikultural yang digagas oleh H.A.R. Tilaar tersebut jika diterapkan pada madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memasukkan nilai-nilai inti atau core values dari pendidikan multikultural dalam gagasan H.A.R. Tilaar pada madrasah. Nilai-nilai tersebut di antaranya apresiasi terhadap kenyataan pluralitas budaya dalam masyarakat, pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia dan hak asasi manusia, pengembangan tanggung jawab masyarakat dunia dan pengembangan tanggung jawab manusia terhadap bumi atau alam semesta.


0 comments